Rabu, 26 Februari 2014

Program Kerja OSIS

     Program kerja merupakan hal yang paling utama dalam suatu organisasi karena merupakan acuan kegiatan yang akan kita lakukan. 


     Program kerja adalah rancangan dasar tentang satu pekerjaan, tersebut panduan pelaksanaan, tenggat waktu, Pembagian tugas tanggung jawab, fasilitas prasarana dan hal penting mencangkup semua unsur untuk keberhasilan program. (id.shvoong.com)


     Karena program kerja merupakan hal yang penting dalam berjalannya suatu organisasi maka setiap organisasi wajib memiliki program kerja. Program kerja inilah yang merupakan wadah kita untuk berkreasi merancang suatu kegiatan yang terstruktur, oleh karena itu kita harus sesempurna dan sekreatif mungkin dalam merancang suatu program kerja.


     Disamping itu hal yang paling penting adalah bagaimana realisasi program kerja kita yang telah kita rencanakan menjadi kegiatan yang Riel serta bermanfaat bagi anggota organisasi kita.


     Oleh karena itu kami akan membagi rancangan Program Kerja OSIS dalam blog ini, namun jangan ragu untuk tetap berkreasi dalam membuat Program kerja-program kerja yang kreatif, terbaru, dan bermanfaat bagi anggota organisasi kita.






Kamis, 20 Februari 2014

Lagu-Lagu Pramuka

     Musik dan Pramuka merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena setiap ada kegiatan kepramukaan selalu diselingi dengan lagu-lagu yang memberikan suntikan semangat bagi para pesertanya oleh karena itu musik yang bernuansakan kepramukaan wajib kita punyai sebagai pelengkap administrasi dalam Gugus Depan. Yang paling penting kita dapat menggunakan lagu-lagu ini untuk mengisi waktu luang dalam kegiatan pramuka kita agar dapat menambah semangat kita dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pramuka.

Lagu Pramuka versi lama :

  1. Alam Bebas
  2. Anak Desa
  3. Apa Guna Keluh Kesah
  4. Apa Kabar
  5. Api Unggun
  6. Berkemah
  7. Cinta Negeri
  8. Dayung Mendayung
  9. Disini Senang, Disana Senang
  10. Itu Pramuka
  11. Ke Latihan Pramuka
  12. Pantun Pramuka
  13. Pisah Hanya Dilahirnya
  14. Praja Muda Karana
  15. Pramuka Indonesia
  16. Pramuka Mandiri
  17. Pramuka Sejati
  18. Satya Dharma Pramuka
  19. Yamko Rambe Yamko

Lagu Pramuka Versi Baru :

NB : jika mengalami kesulitan saat mengunduh file lewat ziddu klik


   

Irama-Irama Nasional

     Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama (id.wikipedia.org). Tidak dapat dipungkiri bahwa musik merupakan sarana yang dapat mempengaruhi perasaan kita baik itu membuat perasaan kita senang, bersemangat, bahkan sedih.

     Oleh karena itu kami ingin mengunggah "Irama-Irama Nasional" yang berisi kumpulan lagu-lagu nasional yang dapat membangkitkan semangat kita untuk terus bersemangat membawa perubahan dalam bangsa ini sebagai generasi muda.


Download Lagu-Lagu Nasional :




NB : jika mengalami kesulitan saat mengunduh file lewat ziddu klik

Cara Mematikan Pop Ups

     Entri ini merupakan entri tambahan untuk blog yang kami buat karena kami sering mengunggah file-file melalui Ziddu maka teman-teman yang belum bisa mengunduh file diharapkan mematikan Pop Ups pada Search Engin teman-teman .

Cara mematikan Pop Ups Google Chrome:
  1. Click the Chrome menu Chrome menu on the browser toolbar.
  2. Select Settings.
  3. Click Show advanced settings.
  4. in the "Privacy" section, click the Content settings button.
  5. In the "Pop-ups" section, select "Allow all sites to show pop-ups." Customise permissions for specific websites by clicking Manage exceptions.

Cara mematikan Pop Ups Mozilla firefox


Rabu, 19 Februari 2014

PP Syarat Kecakapan Umum

KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 088 TAHUN 1974
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN SYARAT KECAKAPAN UMUM


Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka:

Menimbang           :   1. bahwa Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-starat Tanda Kecakapan Umum bagi Siaga, Penggalang, dan Penegak (Putera dan Puteri) lampiran Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 6 Tahun 1963, tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat Indonesia sekarang ini ;
2. bahwa Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka di Pandaan, Pasuruan, tanggal 12 sampai dengan 20 Oktober 1970, memutuskan supaya syarat-syarat untuk mencapai tanda kevakapan umum disesuaikan dengan situasi dan kondisi di seluruh Indonesia, sehingga dapat dicapai oleh semua Pramuka pada satuan-satuan di kota besar maupun di desa-desa ;
3. bahwa oleh karena itu perlu mengganti Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 6 Tahun 1963, tentang Syarat-syarat Kecakapan Umum bagi Siaga, Penggalang dan Penegak (Putera dan Puteri).

Mengingat    : 1. Keputusan  Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka di Pandaan, Pasuruan, tanggal 12 sampai dengan 20 Oktober 1970.
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 9.
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Pasal 34 dan 39.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 6 Tahun 1963 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Tanda Kecakapan Umum bagi Siaga, Penggalang, dan Penegak (Putera dan Puteri).

MEMUTUSKAN

Pertama : Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 6 Tahun 1963 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Tanda Kecakapan Umum bagi Siaga, Penggalang, dan Penegak (Putera dan Puteri).

Kedua : Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Tanda Kecakapan Umum Pramuka, sebagaimana terlampir.

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta,
Pada tanggal 24 Oktober 1974,
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua Kwartir Nasional Harian,


M. Sarbini
Letjen TNI















LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 088/KN/74
TAHUN 1974

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SYARAT-SYARAT TANDA KECAKAPAN UMUM


BAB I
PENGERTIAN

Pt. 1. Sistem Tanda Kecakapan Umum adalah salah satu cara pelaksanaan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Psal 9, Ayat 3, sub e, dan Pasal 39.

Pt. 2. Syarat-syarat tanda kecakapan umum, disingkat SKU, adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap Pramuka, maka disusun demikian rupa sehingga dapat dipenuhi oleh semua Pramuka, putera dan puteri, baik yang berada di kota besar maupun di desa-desa.


BAB II
TUJUAN

Pt. 3. Tujuan SKU adalah merangsang dan mendorong para Pramuka untuk giat berusaha meningkatkan berbagai kecakapan yang berguna bagi kehidupannya dan bagi kebaktiannya kepada masyarakat.

BAB III
PEMBAGIAN DALAM GOLONGAN DAN TINGKAT

Pt. 4. SKU disusun menurut pembagian golongan usia para Pramuka, yaitu golongan Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Pt. 5. SKU untuk Pramuka golongan Siaga, terdiri atas 3 tingkat, yaitu:
a. Tingkat Siaga Mula.
b. Tingkat Siaga Bantu.
c. Tingkat Siaga Tata.

Pt. 6. SKU untuk Pramuka golongan Penggalang, terdiri atas 3 tingkat, yaitu:
a. Tingkat Penggalang Ramu.
b. Tingkat Penggalang Rakit.
c. Tingkat Penggalang Terap.

Pt. 7. SKU untuk Pramuka golongan Penegak, terdiri atas 2 tingkat, yaitu:
a. Tingkat Penegak Bantara.
b. Tingkat Penegak Laksana.

Pt. 8. SKU untuk Pramuka golongan Pandega, terdiri atas satu tingkat, yaitu Tingkat Pandega

BAB IV
SKU UNTUK PRAMUKA GOLONGAN SIAGA

Pt. 9. Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut.
2. Hafak dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.
3. Dapat memberi salam Pramuka.
4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.
5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga.
6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.
7. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.
8. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
9. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.
10. a. Untuk Siaga yang beragama Islam :
(1) Dapat mengucap Kalimat Syahadat
(2) Dapat mengucap Surat Al-Fatikhah
b. Untuk Siaga yang beragama Katholik :
(1) Dapat membuat tanda salib
(2) Dapat mengucap do’a harian
(3) Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja
c. Untuk Siaga yang beragama Protestan :
(1) Hafal Yahya 3:16
(2) Dapat berdo’a sederhana
d. Untuk Siaga yang beragama Hindu :
(1) Mengetahui nama agama yang dianutnya
(2) Mengetahui tentang cara dan alat-alat yang dipergunakan dalam persembahyangan agama Hindu.
e. Untuk Siaga yang beragama Budha :
(1) Mengetahui nama agama yang dianutnya
(2) Hafal Trisarana.

Pt. 10. Untuk mencapai tingkat Siaga Bantu, seorang Pramuka Siaga Mula harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Mula, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi Satya.
3. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka
4. Dapat memelihara bendera kebangsaan Indonesia.
5. Tahu nama Negara, Ibukota Negara, Kepala Negara Republik Indonesia.
6. Hafal Pancasila.
7. Tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya.
8. Dapat membaca jam.
9. Dapat menunjuk sedikitnya 4 mata angin
10. a. Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan
b. Dapat melempar dan menerima lemparan bola dengan tangan kanan dan kiri.
11. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul anyam, dan simpul pangkal.
12. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Mula.
13. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
14. Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.
15. Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain.
16. Dapat mencuci dan melipat pakaiannya sendiri.
17. a. Untuk Siaga yang beragama Islam :
(1) Dapat menyebut Rukun Iman
(2) Dapat menyebut Rukun Islam
b. Untuk Siaga yang beragama Katholik :
(1) Tahu Syahadat Katholok, do’a pagi, dan do’a malam
(2) Mengetahui riwayat hidup salah satu orang suci Katholik
(3) Dapat menyanyikan lagu-lagu Natal
c. Untuk Siaga yang beragama Protestan :
(1) Dapat menyanyikan 3 nyanyian Kristen
(2) Hafal do’a Bapa Kami
(3) Tahu sebuah hikayat dari Al Kitab
d. Untuk Siaga yang beragama Hindu :
Dapat menyebut tujuan hidup agama Hindu
e. Untuk Siaga yang beragama Budha :
Telah melakukan kebaktian agama Budha, baik sendiri maupun bersama-sama.

Pt. 11. Untuk mencapai tingkat Siaga Tata, seorang Pramuka Siaga Bantu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Bantu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.
2. Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan bendera kebangsaan Indonesia dalam upacara.
3. Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang Pahlawan Nasional.
4. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
5. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
6. Tahu nama negara-negara tetangga dan bendera kebangsaannya.
7. a. Untuk Puteri:
Dapat memasang buah baju dan menyalakan api
b. Untuk putera:
Dapat membuat dua macam hasta karya dengan macam bahan yang berbeda.
8. Dapat menyampaikan berita secara lisan.
9. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja, polisi, dan keluarga korban.
10. Tahu bahan makanan yang bernilai gizi.
11. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
12. Tahu beberapa macam penyakit menular.
13. Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain.
14. Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya.
15. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
16. Hemat dan cermat dengan segala miliknya.
17. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri.
18. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.
19. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus.
20. a. Untuk Siaga yang beragama Islam :
(1) Melakukan Sholat.
(2) Dapat mengucap do’a-do’a harian.
b. Untuk Siaga yang beragama Katholik :
(1) Tahu do’a Iman, do’a Harapan, do’a Cinta Kasih, dan do’a Tobat.
(2) Mengikuti Missa Kudus, dan tahu arti konsekrasi
(3) Mengenal nama Pastor Paroko dan nama Uskup setempat.
c. Untuk Siaga yang beragama Protestan :
(1) Hafal Lukas 10 : 27 (Hukum Kasih)
(2) Dapat mengucap dan mempergunakan do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
(3) Mengikuti Sekolah Minggu, atau Asuhan Rokhani di sekolah.
d. Untuk Siaga yang beragama Hindu :
Hafal Tri Rina dan nama empat buah Kitab Suci Hindu yang pokok.
e. Untuk Siaga yang beragama Budha :
Hafal Parita wajib : (1) Parita Pancasila.
(2) Parita Puja.

BAB V
SKU UNTUK PRAMUKA GOLONGAN PENGGALANG

Pt. 12. Untuk mencapai tingkat Penggalang Ramu, calon Penggalang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut.
2. Hafal dan mengerti isi Dasa Darma dan Tri Satya.
3. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud penggunannya.
4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia, tahu sejarahnya, dan tahu arti kiasan warna-warnanya.
6. a. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau di nyanyikan pada suatu upacara.
b. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
7. Hafal Pancasila dan tahu artinya.
8. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penggalang.
9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugusdepan.
10. Dapat berbaris
11. Dapat menunjuk sedikitnya 8 arah mata angin, dapat menggunakan kompas, dan dapat membaca jam.
12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali.
13. Dapat menyampaikan berita secara lisan.
14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja, polisi atau keluarga korban.
15. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan badan.
16. a. Untuk puteri : Dapat mengatur meja makan, atau menghidangkan minuman dan makanan kecil pada tamu.
b. Untuk putera : Dapat membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang berbeda.
17. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.
18. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
19. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :
(1) Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
(2) Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.
(3) Melakukan sholat berjama’ah.
b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :
(1) Dapat mengucap do’a harian dan do’a Rosario, dan tahu artinya.
(2) Mengikuti Missa Kudus, dan putera dapat menjadi pelayan Missa, puteri dapat menghias altar.
(3) Dapat menyanyikan 3 lagu Gereja.
c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :
(1) Dapat dengan hafal menyanyikan salah satu nyanyian Kristen.
(2) Dapat menceriterakan dua hikayat dari Alkitab.
(3) Dapat mengucap dan mempergunakan do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
(4) Tahu hari-hari Raya Kristen.
d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :
(1) Hafal Panca Maha Yadnya.
(2) Hafal Sadripu dan Sadatatayi.
e. Untuk Pengalang yang beragama Budha :
(1) Dapat melakukan kebaktian agama Budha dengan Parita Pancasila, Parita Puja, dan Parita Budhanussati.
(2) Hafal Vihara Gita wajib : Tri Ratna dan Malam Suci Waisak.

Pt. 13. Untuk mencapai tingkat Penggalang Rakit, seorang Pramuka Penggalang Ramu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan sebagai Penggalang Ramu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan  Dasa Darma dan Tri Satya.
3. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugusdepan.
4. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
5. Tahu hari-hari Raya Nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang Pahlawan Nasional.
6. Tahu susunan Pemerintah Daerah Tingkat II sampai ke desa dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya.
7. Pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oelh Pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadah, atau di tempat lain.
8. Dapat hafal menyanyikan di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar lain lagu-lagu Sang Merah Putih (Ibu Sud), Bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu Bangsa, Dari Barat sampai ke Timur, dan sedikitnya satu lagu daerah tempat tinggalnya.
9. Dapat menyajikan sedikitnya satu macam kegiatan seni budaya.
10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
11. Dapat memimpin barisan Pramuka.
12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat Morse atau isyarat Semaphore.
13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah tangga atau pakaian.
14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan.
15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu cara menggunakannya.
16. Tahu bahan-bahan makanan yang bernilai gizi.
17. Tahu beberapa macam penyakit menular.
18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain.
19. Dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
21. Hemat dan cermat dengan segala miliknya.
22. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu.
23. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.
25. Dapat membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
27. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :
(1) Hafal dan dapat membaca doa harian.
(2) Tahu riwayat singkat Nabi Muhammad sa.w.
b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :
(1) Mengetahui siapa Kristus.
(2) Dapat berdo’a dengan kata-katanya sendiri.
(3) Dapat menyanyikan lagu-lagu Gereja.
c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :
(1) Mengetahui makna do’a, dan dapat menguraikan beberapa nyanyian Kristen yang dikenal.
(2) Mengetahui pembagian Alkitab, dan dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
(3) Hafal dan mengerti Hukum Penyuruhan.
(4) Tahu riwayat seorang hamba Allah dalam Alkitab..
d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :
(1) Hafal Pranayama.
(2) Hafal Asta Brata.
e. Untuk Penggalang yang beragama Budha :
(1) Dapat melakukan kebaktian hari-hari suci agama Budha dan tahu artinya.
(2) Hafal Parita wajib : Terimalah Karmamu dan Chattamanavaka Vimana Catha.

Pt. 14. Untuk mencapai tingkat Penggalang Terap, seorang Pramuka Penggalang Rakit harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan sebagai Penggalang Rakit, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.
2. Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.
3. Bersungguh-sungguh mengamalkan  Pancasila.
4. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa.
5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tempat tinggalnya.
6. Membuktikan perhatiannya terhadap industri yang ada di daerahnya, atau melatih diri dalam suatu kerajinan tangan yang berguna.
7. Sekurang-kurangnya dua kali permah ikut kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh Pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain; atau pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, PKK, Karang Taruna, atau lain sebagainya.
8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan, suhu, dan sebagainya.
9. Dapat membuat peta pita.
10. Dapat menentukan arah mata angin tanpa menggunakan kompas.
11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil.
12. Dapat membuat alat rumahtangga yamng sederhana.
13. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
14. Dapat. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan tentang kebersihan kamarmandi-cuci-kakus di perkemahan, di rumah atau di tempat lain.
15. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang, dan melakukan salah satu cabang polahraga lain, serta tahu peraturan mainnya.
16. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Rakit, dan sebagian daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri.
17. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.
18. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugusdepannya.
19. a. Untuk puteri : Pernah mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut.
b. Untuk putera : Sudah pernah berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut, dengan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Pembinanya.
20. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-Pramuka atau di hadapan penonton lainnya..
21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus..
22. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :
(1) Tahu hari-hari Raya Islam.
(2) Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat berjama’ah di perkemahan.
b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :
(1) Tahu arti Missa Kudus, dan bagian-bagiannya yang penting.
(2) Tahu alat-alat kebaktian Gereja dan warna-warna lilin Turgi.
(3) Tahu hirarkhi Gereja.
c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :
(1) Dapat memimpin nyanyian Kristen dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
(2) Dapat memimpin do’a dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
(3) Hafal dan mengerti Hukum Kasih (Lukas 10 : 27 dan Matius 22 : 37 : 40).
(4) Hafal 12 Pengakuan Iman Rasuli.
d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :
Mengenal beberapa jenis Manusya Yadnya.
e. Untuk Penggalang yang beragama Budha :
(1) Hafal Parita wajib : Ettavata dan Vihara Gitta Jayamanggala Gatha.
(2) Melakukan Samadhi : Metta Bhavana, atau Samatha Bavana.

BAB VI
SKU UNTUK PRAMUKA GOLONGAN PENEGAK

Pt. 15. Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan aktif mengikuti latihan Ambalan Penegak.
2. Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
3. Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari.
4. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya.
5. Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.
6. Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
7. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
8. Tahu arti  Pancasila.
9. Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
10. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.
11. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
12. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penegak.
13. Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.
14. Tahu perjuangan bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
15. Tahu susunan Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
16. Dapat berbaris.
17. Selalu berpakaian rapi, meme;ihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya.
18. Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
19. Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara pencegahannya.
20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
21. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
22. Memiliki buku Tabanas.
23. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
24. Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya.
25. Dapat membaca jam dan menggunakan kompas.
26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
27. Pernah ikut serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya.
28. a. Untuk Penegak yang beragama Islam :
(1) Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
(2) Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.
(3) Melakukan sholat berjama’ah.
(4) Tahu riwayat Nabi Muhammad saw.
b. Untuk Penegak yang beragama Katholik :
Tahu sakramen Permandian, sakramen Penguatan, sakramen Maha Kudus, sakramen Pengakuan Dosa (Tobat).
c. Untuk Penegak yang beragama Protestan :
(1) Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
(2) Dapat mengucap do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
(3) Bersedia memimpin kelompok mempelajari Alkitab.
(4) Mengetahui sekedar peraturan-peraturan Gereja.
d. Untuk Penegak yang beragama Hindu :
(1) Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Hindu.
(2) Tahu arti Wiweka, Sastra, Aksara, dan mengerti arti Tat Twam Asi.
e. Untuk Penegak yang beragama Budha :
(1) Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Budha.
(2) Mengerti dan dapat menyanyikan Parita-parita tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penegak.

Pt. 16. Untuk mencapai tingkat Penegak Laksana, seorang Pramuka Penegak Bantara harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak Bantara.
2. Dapat memberi penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya.
3. Tahu sejarah pendidikan kepramukaan di Indonesia, dan peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara dewasa ini.
4. Tahu tentang gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita persaudaraan Pramuka sedunia.
5. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tentang beberapa badan yang terdapat dalam organisasi itu.
6. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila.
7. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu-lagu di mika orang banyak sedikitnya lagu-lagu yang disyaratkan untuk SKU tingkat Penggalang Rakit.
8. Tahu tentang upacara-upacara adat di daerahnya ; misalnya upacara perkawinan, khitanan, penerimaan tamu terhormat, dll.
9. Tahu cara merawat dan mengebumikan jenazah.
10. Dapat memimpin barisan Pramuka.
11. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
12. Jika di tempat tinggalnya ada pesawat telepon, dapat menggunakannya secara baik.
13. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang, dan melakukan salah satu cabang olahraga lain lagi serta tahu peraturan permainannya.
14. a. Untuk puteri : Mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut.
b. Untuk putera : Berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut.
15. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-Pramuka atau di hadapam penonton-penonton lain.
16. Menjalankan suatu proyek produktif di bidang pertanian, bidang industri atau di bidang lain, secara perorangan atau bersama-sama orang lain, dan dapat memperlihatkan hasil karyanya.
17. Mengadakan peninjauan di wilayah kelurahan tempat tinggalnya untuk mempelajari masalah-masalah pembangunan, membuat laporan peninjauannya, lengkap disertai kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran.
18. Sekurang-kurangnya 2 kali pernah ikut serta kerja bakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya, di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain; dan pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, PKK, Karang Taruna, atau lain sebagainya.
19. Dapat merencanakan, mempersiapkan, serta memimpin rapat, dan dapat membuat risalah rapat.
20. a. Memiliki buku Tabanas, dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penegak Bantara, dan sebagian daripada uang itu diperoleh dari usahanya sendiri.
b. Untuk putera : Berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut.
21. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya diperolehnya dari usahanya sendiri.
22. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugusdepannya, atau administrasi keuangan lainnya.
23. Membantu Pembina Siaga atau Pembina Penggalang dalam membina para Pramuka di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
24. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus
25. a. Untuk Penegak yang beragama Islam :
(1) Tahu syarat-syarat, rukun-rukun, dan yang membatalkan sholat, serta melakukan sholat sehari-hari.
(2) Mengetahui riwayat Nabi Muhammad saw.
b. Untuk Penegak yang beragama Katholik :
(1) Dapat memimpin do’a dan bernyanyi bersama.
(2) Dapat menolong orang sakit secara rokhaniah (sakramen orang sakit)
(3) Memahami arti kematian.
(4) Tahu beberapa lagu untuk jiwa-jiwa orang meninggal.
c. Untuk Penegak yang beragama Protestan :
(1) Turut serta dalam kesaksian dan pelayanan Gereja sesuai dengan bakat dan kemampuannya..
(2) Bersedia mengikuti pengajaran agama (Katekhesasi).
d. Untuk Penegak yang beragama Hindu :
(1) Tahu arti Dhayana, Yoga, Samadhi.
(2) Dapat menjelaskan istilah-istilah tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga, golongan Penggalang, dan golongan Penegak di bidang pendidikan agama Hindu.
e. Untuk Penegak yang beragama Budha :
(1) Tahu arti Panca Sadha.
(2) Dapat menjelaskan istilah-istilah tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga, golongan Penggalang, dan golongan Penegak di bidang pendidikan agama Budha.


BAB VII
SKU UNTUK PRAMUKA GOLONGAN PANDEGA

Pt. 17. Untuk mencapai tingkat Pandega, calon Pandega harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan aktif mengikuti latihan Racana Pandega.
2. Dapat memberi penjelasan tentang arti Pancasila.
3. Menjadi Pembantu Pembina Penggalang atau Pembantu Pembina Siaga, dan telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Bagian Dasar,
4. a. Untuk Penegak yang beragama Islam :
(1) Dapat menyiapkan sholat berjamaah, dan untuk itu menyediakan tempat, alat-alat perlengkapan, serta petugas-petugas yang diperlukan; dan pernah membantu panitia hari besar Islam setempat.
(2) Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Islam.
b. Untuk Penegak yang beragama Katholik :
(1) Dapat memimpin do’a atau persembahyangan bersama di lingkungannya.
(2) Tahu peraturan agama Katholik dalam menerangkan janji Pramuka menepati kewajiban Pramuka terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(3) Tahu sakramen Perkawinan dan sakramen Imamat.
(4) Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Katholik.
c. Untuk Penegak yang beragama Protestan :
(1) Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
(2) Dapat mengucap do’a dalam suatu pertemuan.
(3) Dapat memimpin suatu kelompok mempelajari Alkitab.
(4) Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Protestan.
d. Untuk Penegak yang beragama Hindu :
(1) Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Hindu.
(2) Mengetahui dan dapat memimpin tata cara persembahyangan dalam agama Hindu secara sederhana.
e. Untuk Penegak yang beragama Budha :
Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Budha.

BAB VIII
PENGUJI

Pt. 18. Penguji SKU adalah Pembina Pramuka atau Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina Pramuka yang diuji.

Pt. 19. Pembina Pramuka atau Pembantu Pembina Pramuka yang dimaksud dalam Pt. 18 dapat minta orang lain, yaitu anggota ataupun bukan anggota Gerakan Pramuka, untuk menguji anak didiknya.

Pt. 20. Dianjurkan supaya syarat-syarat tentang Satya dan Darma Pramuka diuji sendiri oleh Pembina Pramuka atau Pembantu Pembina Pramuka yang dimaksud dalam Pt. 18.


BAB IX
CARA MENGUJI

Pt. 21. Dalam menguji SKU, Penguji harus memperhatikan :
a. Keadaan masyarakat setempat :
(1) Adat istiadat setempat.
(2) Kebiasaan penduduk setempat.
(3) Keadaan dan kemungkinan-kemungkinan yang ada setempat.
(4) Pembatasan-pembatasan yang ada setempat.
b. Kemampuan yang dapat dicapai oleh Pramuka yang diuji :
(1) Jenis kelaminnya.
(2) Usianya.
(3) Keadaan jasmaninya.
(4) Bakatnya.
(5) Kecerdasannya.
(6) Sifat dan wataknya.
(7) Hasrat dan minatnya.
(8) Kebutuhannya.
(9) Keuletannya.
(10) Usaha yang telah dilakukannya.

Pt. 22. a. Ujian SKU dilakukan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara kelompok.
b. Ada mata ujian yang harus dilaksanakan secara kelompok, tetapi penilaian tetap dijalankan pada perorangan.

Pt. 23. Pembina Pramuka harus membimbing, merangsang, dan membantu anak didiknya supaya anak didiknya itu aktif berusaha memenuhi SKU..

Pt. 24. Pelaksanaan ujian SKU dilakukan :
a. Dengan menguji mata-mata ujian satu demi satu.
b. Dengan urutan mata ujian yang dikehendaki oleh Pramuka yang diuji.
c. Pada waktu-waktu yang disepakati bersama antara Penguji dan Pramuka yang diuji.
d. Sedapat-dapatnya dalam bentuk praktek dan secara praktis.

Pt. 25. Tidak boleh seorang Pramuka dinyatakan lulus SKU tanpa melalui ujian.

Pt. 26. Dalam melaksanakan ujian SKU, Penguji harus mengusahakan adanya variasi, dengan mengingat Pt. 21, sehingga anak-didik tertarik dan tidak merasa takut untuk menempuh ujian SKU, umpamanya  ujian SKU dilaksanakan dalam suatu perkemahan Pasukan Penggalang.

Pt. 27. Dalam melaksanakan ujian SKU, Penguji harus memperhatiakan pula segi-segi keamanan, keselamatan, dan batas kemampuan jasmani Pramuka yang diuji.

BAB X
BAHAN DAN SARANA

Pt. 28. SKU merupakan syarat minimum yang oelh Penguji SKU dapat dikembangkan, dengan mengingat Pt. 21, dan dengan kebijaksanaan sehingga tidak menghambat kemajuan, tidak menjemukan, dan tidak mematahkan semangat Pramuka yang diuji.

Pt. 29. Dalam menguji SKU supaya digunakan sarana, bahan, dan alat-alat yang terdapat setempat, umpamanya :
a. Untuk mata ujian menabung, supaya diusahakan sehingga anak-didik menabung dalam bank sebagai penabung Tabanas, jika karena jarak ke bank itu terlalu jauh, atau karena sebab lain hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka Pembina supaya menggunakan buku Tabungan Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar. Jika itupun tidak dapat dilaksanakan, maka Pembina supaya menggunakan buku tabungan khusus yang hanya berlaku dalam Gugusdepannya.
b. Untuk menguji hastakarya, sebagai bahan dapat digunakan bamboo, kayu, rotan, tempurung, bahan pakaian, kapas, tali, atau bahan lain yang terdapat setempat.
c. Untuk mata ujian berkemah, jika tidak ada tenda, maka dapat digunakan gubuk dari daun-daunan atau dari bahan lain.
d. Jika untuk mata ujian seni budaya dialami kesulitan akan alat-alat perlengkapannya, maka dapat menggunakan alat-alat perlengkapan yang seadanya.

Pt. 30. Tiap kali seorang Pramuka lulus dalam suatu mata ujian SKU, maka Penguji membubuhkan tanda tanggannya pada daftar mata ujian SKU dari Pramuka yang diuji.

BAB XI
PENUTUP

Pt. 31. Segala sesuatu tentang SKU yang belum diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan ini, akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.





Oleh : LPK VII Tahun 2012

Selasa, 18 Februari 2014

Proposal Diesnatalis Sekolah

   
   

      Diesnatalis atau Hari Ulang Tahun suatu lembaga merupakan kegiatan yang sering diperingati setiap tahunnya, banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat perayaan HUT terutama untuk lembaga pendidikan. dalam unggahan ini kami ingin membagikan proposal perayaan Diesnatalis atau Hari Ulang Tahun sekolah. Dalam perayaan HUT tidak jarang kita mengeluarkan banyak anggarang untuk kegiatan tersebut, oleh karena itu dalam proposal ini dilengkapi dengan tawaran kerjasama dengan pihak sponsor sehingga dapat meminimalisasi pengeluaran anggaran kita.
   
     Semoga unggahan proposal ini bermanfaat . . .
   
     Tetap semangat untuk berinovasi

     download Proposal Diesnatalis Sekolah

Latihan Dasar Kepemimpinan Bagi Organisasi Kepelajaran Tahun 2012


“Latihan Dasar Kepemimpinan Bagi Organisasi Kepelajaran tahun 2012”. Itulah judul dari acara yang akan diikuti oleh siswa-siswi SMA/SMK se-derajat dari 7 kabupaten/kota di kawasan Bakorwil II Provinsi Jawa Timur. Acara ini diselenggarakan oleh Dispora Provinsi Jawa Timur bertempat di Hotel Mahkota Lamongan selama 3 hari, mulai tanggal 21-23 Mei 2012. Acara ini ditujukan untuk melatih jiwa kepemimpinan para pelajar dalam berorganisasi. Baik organisasi di sekolah maupun di luar sekolah.
            Salah satu kota yang ditunjuk dalam acara ini adalah Kota Mojokerto. Kota Mojokerto berhak mengirimkan 9 putra/putri terbaiknya untuk mengikuti latihan kepemimpinan ini. Dan sekolah yang mendapat kehormatan adalah SMAN 1 Mojokerto, SMAN 2 Mojokerto, dan SMKN 1 Mojokerto. Masing-masing sekolah akan mengirimkan 3 putra/putri terbaiknya yang aktif dalam organisasi untuk mewakili kota mojokerto.
            Senin pagi pukul 08.00 WIB, rombongan dari SMAN 2 Mojokerto berangkat menuju SMAN 1 Mojokerto. Rencananya rombongan dari kota Mojokerto akan berangkat bersama-sama dari SMAN 1 Mojokerto. Tetapi karena ada kesalahpahaman komunikasi, rombongan baru berangkat menuju Lamongan pukul 10.30 WIB. Perjalanan terasa singkat karena diwarnai dengan canda tawa antar perwakilan sekolah. Walaupun terlihat sedikit canggung karena baru saling mengenal tapi dalam diri masing-masing terlihat keinginan untuk lebih mengenal satu sama lain.
            Rombongan tiba di Hotel Mahkota Lamongan pukul 12.00 WIB. Menurut jadwal yang telah ditetapkan, peserta LDK baru check in hotel pukul 13.00 WIB. Tapi dengan pertimbangan tertentu, akhirnya rombongan diperbolehkan untuk check in terlebih dahulu. Kami mendapatkan 3 kamar yang berurutan, yaitu nomor 07, 08, dan 09. Setiap kamar diisi oleh 3 orang. Secara kebetulan, masing-masing sekolah dari kota Mojokerto sama-sama mengirimkan 2 putra dan 1 putri sebagai perwakilan. Jadi, tidak ada kesulitan untuk pembagian kamar.
            Setelah registrasi peserta, rombongan menyempatkan diri berjalan-jalan di sekitar hotel untuk mencari makan siang sambil menunggu kedatangan peserta LDK yang lain. Hotel Mahkota berada di tengah kota Lamongan dan dekat dengan Alun-alun kota, jadi tidak sulit untuk menemukan penjual makanan atau minuman.
            Sesuai dengan jadwal yang ditentukan, pukul 16.00-17.00 WIB para peserta LDK harus berada di aula hotel untuk mengikuti gladi bersih upacara pembukaan. Upacara pembukaan akan dilaksanakan pada pukul 19.00-20.00 WIB yang akan dipimpin langsung oleh Kepala Dispora Jatim. Gladi bersih berjalan dengan lancar. Setelah acara gladi bersih, para peserta menyempatkan diri untuk saling berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain. Termasuk kami, rombongan dari Kota Mojokerto. Walaupun hanya sekedar tahu nama dan asal daerah, tapi semuanya mencoba berbaur satu sama lain. Mencoba menghilangkan perbedaan yang ada dengan sedikit canda tawa.

            Pukul 19.00-20.00 WIB upacara pembukaan dimulai. Acara berlangsung dengan hikmat walaupun hanya upacara pembukaan sederhana. Bapak Kepala Dispora Jawa Timur yang dijadwalkan hadir pada acara tersebut ternyata tidak dapat hadir karena ada keperluan lain, dan digantikan dengan ibu Hartini sebagai wakil dari Dispora Jawa timur. Ibu Hartini mengaku senang dengan adanya kegiatan latihan kependidikan dasar bagi organisasi pelajar ini dan berharap akan ada kegiatan-kegiatan lain seperti ini yang menyangkut tentang kepemudaan. Beliau menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, jiwa kepemimpinan dalam diri remaja akan terlatih. Karena pada masa depan generasi inilah yang akan memimpin bangsa pada masa depan. Apabila semua remaja di Indonesia melakukan hal yang positif seperti ini, tidak terbayangkan bagaimana luar biasanya negara Indonesia. Setelah upacara pembukaan, panitia memberikan pre-test kepada peserta dan sedikit arahan mengenai teknis acara pada kegiatan ini. Kegiatan pada hari ini berakhir pada pukul 21.15 WIB.
            Selasa, 22 Mei 2012 kegiatan kembali dimulai. Materi pertama yang diberikan adalah tentang pemimpin dan kepemimpinan, disampaikan oleh Drs.Syamsal Qomar, M.Pd. Materi yang diberikan meliputi pengertian pemimpin dan kepemimpinan, prinsip kepemimpinan, dasar-dasar memimpin dan 2 tipe pemimpin yaitu: tipe otoriter dan tipe demokrasi. Menurut beliau, tidak ada pemimpin yang baik ataupun pemimpin yang jelek. Yang terbaik adalah pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan, suatu saat harus otoriter suatu hari harus demokrasi. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, pemimpin yang baik harus menjadi :
·         Ing Ngarso sung Tulodo : di depan memberi contoh
·         Ing Madyo mbangun : di tengah membakar semangat
·         Tut Wuri Handayani : di belakang mendorong berjuang.
Materi kedua adalah tentang remaja dan problematika yang disampaikan oleh Bapak Chairul Anam, SE,S.Kom,M.Si. Menurut beliau ada 8 kunci sukses yang harus dicermati oleh remaja/pemuda:
·         Meningkatkan kemampuan diri melalui pendidikan nonformal
·         Pandai membaca kondisi masyarakat
·         Berani spekulasi dengan perhitungan matang
·         Jalin kebersamaan dengan rekan kerja/bisnis
·         Jangan takut gagal
·         Berjiwa ulet dan tidak mudah putus asa
·         Gunakan kesempatan yang ada
·         Kerja keras dengan penuh semangat
Setelah istirahat makan siang dan sholat materi dilanjutkan dengan topik komunikasi dalam organisasi yang disampaikan oleh Dr.Ludi Wishnu Wardana,ST.SE.S.Pd.MM. Menurut beliau, komunikasi tidak hanya sekedar berbicara pada lawan bicara tapi harus mengetahui bagaimana caranya agar lawan bicara kita mengerti maksud dan tujuan dari pembicaraan kita tanpa harus menyinggung perasaan satu sama lain.Mulai dari mengetahui tanggapan dari lawan bicara kita melalui ekspresi wajah atau bahasa tubuh orang tersebut, cara mengkritik dan memberikan tanggapan kepada orang lain, dan cara berkomunikasi yang baik terhadap seseorang. Mulai semuanya dengan senyum.
Menginjak pukul 19.00 WIB materi beralih pada masalah narkoba di lingkungan remaja yang disampaikan oleh ketua BNP Provinsi Jawa Timur. Dalam materi ini disampaikan betapa bahayanya apabila seseorang menggunakan narkoba. Materi tidak hanya dilakukan melalui lisan sang pembicara tapi ditunjukkan pula video dan gambar mengenai penderitaan yang dialami pengguna narkoba saat kecanduan, contoh gambar dari NAPZA, contoh gambar saat penjaringan pengedar narkoba atau pabrik pembuatan narkoba, video saat beberapa anak SD menggunakan narkoba dan masih banyak lagi. Peserta LDK yang menyaksingan tayangan itu bergidik ngeri, tak pernah terbayang bagaimana seorang anak SD yang sedianya masih sangat dini untuk mengenal narkoba sudah sangat terpengaruh dengan barang haram itu. BNP Provinsi Jawa Timur telah menangkap beberapa pengedar ataupun bandar narkoba yang berkeliaran di Jawa Timur.Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan BNP Provinsi Jawa Timur mengenai masalah narkoba, dan generasi muda pun harus ikut membantu dalam mengatasi masalah narkoba.
Setiap materi yang disampaikan oleh pembicara mendapat respon yang sangat positif dari para peserta LDK. Penyampaian yang sederhana dan penuh canda tawa membuat peserta LDK tidak merasa bosan. Rasa keingintahuan peserta pada isi materi sangat besar. Tidak sedikit para peserta yang bertanya pada pembicara mengenai isi materi. Apalagi pada saat penyampaian masalah narkoba. Materi narkoba yang seharusnya selesai pukul 21.15 WIB akhirnya selesai pukul 23.00 WIB.
Hari ketiga dari kegiatan LDK diisi dengan acara outbond. Outbond dilaksanakan di daerah Gondang. Perjalanan dari hotel ke Gondang membutuhkan waktu 1 jam menggunakan mobil minibus. Peserta dibagi ke dalam 5 kelompok yang beranggotakan 13 orang dengan tujuan untuk mempraktekan kepemimpinan dan kerjasama dalam tim. Outbond yang diberikan memang tidak berat tapi sangat menyenagkan dan berkesan bagi para peserta LDK. Ada pula outbond yang ditujukan untuk melatih keberanian peserta LDK yaitu: meniti seutas tali sepanjang 5 meter di atas ketinggian kira-kira 3 meter. Tidak semua peserta dapat mencoba wahana ini karena keterbatasan waktu. Peserta LDK kembali ke hotel pukul 11.30 WIB.
Setelah semua peserta kembali ke Hotel, diadakan upacara penutupan disertai dengan sambutan perwakilan dari 2 orang peserta LDK untuk memberikan kesan dan pesan untuk kegiatan ini. Kedua peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan dan tentunya sangat bermanfaat, mereka berharap akan ada lagi kegiatan seperti ini lagi di tempat-tempat lain. Hampir semua peserta menyetujui pernyataan tersebut, bahkan secara serempak para peserta meminta waktu tambahan 1 hari lagi untuk melanjutkan acara ini. Karena waktu 3 hari belum puas untuk mendapat berbagai ilmu baru dan saling mengenal teman satu sama lain. Para peserta LDK seperti mendapat keluarga baru di Lamongan melalui kegiatan ini. Para peserta satu sama lain sudah akrab dan mulai mengenal lebih dalam. Rasa canggung diawal pertemuan sudah mulai hilang, diganti dengan keceriaan dan canda tawa. Tapi ada pertemuan pasti ada pula perpisahan. Walaupun berat tapi semua keluarga baru pada kegiatan LDK ini masih tetap dapat berkomunikasi di grup facebook ”LDK Dispora Jatim 2012”. Keluarga besar LDK tahun 2012 tidak akan benar-benar terpisah.
Pukul 12.00 WIB peserta LDK serempak meninggalkan hotel Mahkota menuju ke daerahnya masing-masing. Secuil pengalaman yang tak pernah terlupakan dari diri masing-masing. Ilmu baru, teman baru dan berbagai pengalaman baru telah didapat. Semuanya tidak akan hilang begitu saja. Akhirnya, rombongan dari Kota Mojokerto sampai di Kota Mojokerto pukul 15.30 WIB menggunakan mobil jemputan dari SMAN 2 Kota Mojokerto.

oleh : Desi Halimunanda